GENRE MUSIK OI!! ( SKINHEAD )
Oi! adalah genre musik yang terbentuk di Inggris di akhir
tahun 1970-an. Musik Oi! identik dengan para skinhead yang dulunya pernah
mengalami masa kejayaan di akhir tahun 1960-an dan terkenal lewat spirit of
69-nya. Sebelum kehadiran musik Oi!, para skinhead pendahulu senang memainkan
musik two tone yang mendapatkan akarnya dari percampuran musik pop, classic
reggae, rocksteady dan ska. Kaum punk dan kulturnya yang popular di kalangan
kaum jalanan Inggris pada tahun 1970-an menenggelamkan istilah skinhead yang
lebih banyak dituding sebagai orang – orang rasis, hingga punk itu sendiri pun
mengalami fase penurunan popularitasnya di akhir tahun 1970-an. Kultur skinhead
yang telah terpecah menjadi beberapa subkultur seperti suedehead, smoothy, dan
boot boys kemudian menyatu kembali bersama kaum punk generasi baru pada awal
tahun 1980-an di bawah bendera musik Oi! atau streetpunk dengan semangat yang
tetap sama, yaitu semangat jalanan.
Musik Oi! memiliki ciri irama yang lurus dan monoton mirip
mars dengan akar musik rock. Lirik – lirik dalam musik Oi! bercerita tentang
sikap anti rasis atau fasis, hidup sebagai seorang skinhead, protes, sepak
bola, bir, sedikit kekerasan dan beberapa tema cinta dengan kata – kata yang
tidak menyayat hati tentunya. Oi! adalah musik untuk semua dan semua orang yang berjalan
di jalanan kota dan melihat rendah pada kaum elit dapat dihubungkan dengan Oi!.
Semua orang yang bekerja sepanjang hari sebagai budak gaji dapat dihubungkan
dengan Oi!. Semua orang yang selalu merasa berbeda, juga dapat dihubungkan
dengan Oi!. Musik Oi! tidak memandang perbedaan ras, warna, dan kepercayaan.
“Oi! music is about having a laugh and having a say, plain and simple….” Semangat jalanan yang terkandung dalam musik Oi! telah
menginspirasi banyak anak – anak dari kelas pekerja di Inggris untuk turun ke
jalanan dan menghidupkan kembali kelompok – kelompok skinhead atau punk mereka.
Meskipun demikian, penikmat musik Oi! ini sangat beragam, dari para Skinhead,
Punks, Rude boys, Mods, dan Herberts. Yang dimaksud dengan Herberts adalah orang
– orang yang menyukai musik Oi! tapi bukan Skinhead atau Punks, mereka hanya
orang – orang biasa yang menyukai musik Oi!.
Popularitas musik Oi! sebagai musik kelas pekerja dan kaum
jalanan di Inggris memang tidak bisa dipisahkan dari kultur – kultur yang
membentuk musik tersebut. Hard mods, skinhead dan punk adalah sejarah dan akar
dari terbentuknya musik Oi!. Perpaduan kultur – kultur tersebut telah
melahirkan budaya baru yang dikenal sebagai budaya street punk. Penganut kultur
ini terdiri dari anak – anak skinhead dan punk. Meskipun demikian tidak semua
skinhead memainkan musik Oi! atau anak punk memainkan musik punk, para skinhead
dan punks di Amerika mendengarkan dan memainkan musik hardcore.
Di Indonesia, genre musik ska yang sempat menguasai pasar
mainstream musik tanah air di tahun 1997-an memperkenalkan kultur skinhead
sebagai kelompok yang menyukai musik ska dan erat hubungannya dengan para rude
boys sebagai kelompok yang menjadi akar dari musik ska itu sendiri. Genre musik
ska mengalami penurunan popularitas yang drastis di akhir tahun 1999 akibat
dari eksploitasi besar – besaran perusahaan rekaman major terhadap band – band
ska di tanah air sehingga menyebabkan kejenuhan masyarakat. Hilangnya sebuah
trend bukan berarti hilangnya subkultur yang tercipta atau terbawa oleh trend
tersebut. Sepeninggal musik ska, para skinhead di Indonesia apakah itu sebagai
poseurs, trendy wankers atau skinhead sejati semakin mengenal kultur skinhead
sebagai sebuah kultur yang rumit dengan sejarah mods, hard mods, skinhead,
crombie boys, suedehead, smoothy, boot boys dan hal yang terpenting dari pada
itu adalah musik Oi! menjadi musik yang popular di kalangan skinhead lokal.
Di tahun 1999-an, musik Oi! semakin menancapkan kukunya di
scene musik tanah air. Band – band Oi! bermunculan di sejumlah kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Musik Oi! merupakan salah
satu dari jenis musik underground. Tidak semua orang bisa menikmati musik Oi!
karena kaset dan lagu – lagu Oi! beredar di komunitas terbatas. Distro
merupakan sebuah toko dimana orang bisa mendapatkan kaset dan CD dari band –
band underground termasuk band Oi! lokal maupun luar negeri. Informasi –
informasi mengenai band, info dan review kaset atau CD serta publikasi gigs Oi!
diterbitkan melalui fanzine, sebuah majalah minimalis buatan komunitas musik
underground lokal yang juga bisa didapatkan di distro.
ANTI RACIST
Perkembangan musik Oi! di tanah air sebelumnya telah
didahului oleh kultur punk yang memainkan musik hardcore. Setelah komunitas –
komunitas skinhead mulai bermunculan barulah terjadi pembauran antara komunitas
punk dan skinhead lokal dengan sering diadakannya pertunjukan musik atau gigs
yang diadakan bersama. Perkembangan kultur skinhead dan punk di beberapa Negara
telah melahirkan bentuk – bentuk subkultur baru, namun pada akhirnya mereka
tetap satu sebagai kultur kaum jalanan. Di Indonesia bahkan kaum punk hardcore,
punk Oi!, ataupun skinhead sering diasosiasikan sebagai satu kelompok, yaitu
komunitas street punk.
Perkembangan komunitas – komunitas musik street punk telah
mempopulerkan trend baru di kalangan kaum jalanan di negeri ini. Di pusat –
pusat kota banyak terlihat pengamen yang berdandan punk dan selalu membawa
gitar tradisional kencrung atau disebut punk kencrung. Keberadaan skinhead dan
punk di jalanan kota mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Kebiasaan minum
minuman keras, perilaku bergerombol dan kekerasan yang sebenarnya merupakan
perilaku alami dari anak – anak kelas pekerja yang tidak puas dengan
kehidupannya semakin menegaskan imej mereka sebagai berandalan jalanan.
Beberapa hal yang perlu dicamkan adalah meskipun street punk
adalah musik kelas pekerja dan kaum jalanan, namun tidak semua dari orang yang
mengenakan simbol – simbol streetpunk bisa dikatakan sebagai anak punk. Banyak
juga dari mereka yang hanya berdandan punk atau skinhead namun tidak mengetahui
asal mula kultur yang sebenarnya dan melakukan perbuatan kriminal atau berbuat
onar. Simbol – simbol kultur street punk yang khas memang mudah untuk ditiru
oleh siapa saja dan memojokkan kelompok tertentu. Street punk tidaklah hanya
mengenai fashion, musik, atau kekerasan saja. Hal yang terpenting dari kultur
ini adalah idealisme street punk yang membumi dimana sebagai orang – orang
kelas bawah kita tidak boleh selalu rendah diri, bersikap mandiri, semangat
kebersamaaan, dan perubahan untuk terus melangkah maju ke keadaan yang lebih
baik.
WORKING CLASS POWER